Di Laga Perdana, Sean Gelael Capai Garis Finish
Jakarta Forum - Di Laga Perdana, Sean Gelael Capai Garis Finish . Dalam laga perdananya yang cukup berat pada Kejuaraan Formula Renault 3.5 ...
https://forumberitajakarta.blogspot.com/2015/04/di-laga-perdana-sean-gelael-capai-garis.html
Jakarta Forum - Di Laga Perdana, Sean Gelael Capai Garis Finish. Dalam laga perdananya yang cukup berat pada Kejuaraan Formula Renault 3.5 di sirkuit Motorland Aragon, Spanyol akhir pekan kemarin, pebalap Indoneisa Sean Gelael akhirnya mampu mengatasi persaingan ketat untuk bisa finish di posisi ke 16 pada race kedua.
Di race pertama, Sean yang masih berusia 18 tahun, ditabrak oleh pesaingnya di tikungan pertama. Di race kedua, dalam kondisi lintasan basah terguyur hujan, Sean mengalami kerusakan pada kendaraannya juga di lap pertama. Karena ada peraturan untuk melakukan pit stop untuk mengganti ban di race kedua, Tim Jagonya Ayam with Carlin segera memutuskan untuk melakukannya termasuk untuk mengganti hidung dan sayap depan kendaraan Sean. Sean kembali ke lintasan di posisi 18, dan tertinggal cukup jauh dari pesaingnya, tetapi di beberapa putaran terakhir, Sean berhasil menyusul dan bertempur melawan lima pebalap lainnya untuk memperebutkan posisi 14, dan di lap terakhir Sean berhasil naik dua posisi ke urutan 16.
“Seharusnya hasilnya bisa lebih baik,” kata Sean. “Saya tidak bisa mengikuti satu hari testing karena harus ujian di kampus, dan menurut saya itu sangat merugikan karena kehilangan kesempatan untuk mencoba kendaraan dengan setingan low downforce seperti yang digunakan saat race hari Sabtu kemarin.”
Di sesi kualifikasi Sabtu pagi, Sean berada di posisi ke 14. Sean merasa laju kendaraannya terhalang oleh para pebalap lain saat berusaha mencatatkan waktu terbaiknya. Saat race, Sean mampu melakukan start yang baik, tetapi saat memasuki tikungan pertama, kendaraannya ditabrak dari belakang oleh Roy Nissany, mobil Roy naik ke atas mobil Sean, dan mengakibatkan kerusakan yang membuat Sean harus terhenti.
“Roy yang menabrak saya,” terang Sean. “Sangatlah penting untuk dapat finish dengan menggunakan setingan low downforce, karena tidak ada yang tahu bagaimana rasanya kendaraan dengan setingan tersebut dalam menjalani satu balapan penuh, bagaimana degradasi ban dan sebagainya. Sayangnya, satu lap pun tidak dapat saya lakukan, jadi hal ini tentu akan merugikan saya, termasuk untuk race di putaran-putaran berikut.”
Di kualifikasi hari Minggu, Sean kembali menempati posisi ke 14, tetapi dengan persaingan yang sangat ketat, selisih waktu Sean dengan pebalap terdepan hanyalah 0,750 detik. Ini merupakan dorongan positif baginya dalam melakoni debutnya di Kejuaraan Formula Renault 3.5 yang menggunakan kendaraan dengan kekuatan 530bhp.
“Untuk suatu persaingan yang ketat, hasil ini cukup baik,” kata Sean. “Sebenarnya, kami mengalami sedikit masalah di pedal, bukan masalah besar tapi tetap berpengaruh. Juga, di lap terbaik saya, saya tidak mencapai waktu terbaik saya di bagian pertama lintasan dan juga melakukan kesalahan beberapa saat kemudian. Jadi sebenarnya untuk mencapai posisi 10 besar sangat memungkinkan. Saya tahu bahwa saya bisa melakukannya.”
Race kedua dimulai di belakang safety car dalam kondisi lintasan yang sangat basah, dan tidak lama kemudian hujan turun semakin deras. Panitia penyelenggara memutuskan untuk menghentikan sementara perlombaan dan melanjutkannya kembali setengah jam kemudian. Sean bertabrakan dengan Beitske Visser di lap pertama. Akibat melakukan pergantian sayap depan, Sean kehilangan waktu berharga saat masuk pit, dan tertinggal cukup jauh saat kembali masuk ke lintasan. Tetapi saat kembali menemukan irama balapnya, beberapa kali Sean mampu menjadi yang tercepat di lintasan.
Hal ini membuat Sean bisa menyusul rombongan pebalap di depannya. Di lap terakhir, kendaraan Roy Nissany melintir di depan Sean, tetapi Sean berhasil menghindar, dan kemudian mendahului Philo Armand untuk naik ke posisi 16.
“Akibat tidak pernah melakukannya di lintasan basah dan masih berusaha mencapai limit saya, saya harus kembali masuk ke pit, dan kehilangan waktu lagi sebanyak 5 detik,” jelas Sean. “Saya tertinggal sekitar 7 detik dari rombongan di depan saya, tetapi di akhir balapan ban belakang saya sebenarnya sudah habis, kalau tidak saya yakin saya bisa berbuat lebih banyak. Saya terhambat, karena kerusakan-kerusakan, tetapi ini adalah proses pembelajaran yang sangat baik, dan manuver saya saat melewati Philo adalah salah satu yang terbaik dalam karir saya – sebelumnya jaraknya sangatlah jauh.”
Dorongan semangat juga didapatkan oleh rekan satu tim Sean di Jagonya Ayam with Carlin, Tom Dillmann, yang berhasil finish di posisi kelima dan kesembilan. Jadi, semua orang sudah tidak sabar menunggu putaran berikutnya, yaitu di Monaco Grand Prix, 24 Mei mendatang.
“Monaco!F1!Glamour!” canda Sean. “ Saya hanya harus menjalani selangkah demi selangkah dalam pertarungan saya di sana nanti, tetapi pada saat ini semuanya kelihatan cukup baik. Kecepatan saya cukup baik di Motorland, jadi kami semua merasa cukup percaya diri menghadapi sisa musim balap tahun ini.”