Pemerintah Berikan PI 70% Blok Mahakam Ke Pertamina
Jakarta - Pemerintah Berikan PI 70% Blok Mahakam Ke Pertamina . Pemerintah akhirnya memutuskan terhadap Blok Mahakam di Kalimantan Timur ya...
Pertimbangan dari porsi seperti ini menurut Sudirman adalah, pertama Pertamina harus betul-betul berperan sebagai operator mayoritas interest. “Kita juga memberikan apresiasi kepada operator yang performance yang saaat ini memberikan investasinya yang kemudian diperoleh demikian. Pemda melalui BUMD diberikan hak PI yang jumlahnya pekan depan baru dibicarakan untuk menetapkan porsi ke pemerintah daerah (Pemda).
Hasilnya menurut Wirat, seperti sudah disampaikan Menteri, dalam surat Menteri ESDM yang disampaikan pada Pertamina dan SKK Migas, setelah itu dilanjutkan diskusi intensif antara Pertamina Total dan Inpex, setelah itu bapak menteri menyampaikan surat ke Presiden Jokowi.
“Dari arahan Jokowi hari ini, sudah diamibl keputusan yang disampaikan pak Menteri tadi.Apa saja langkah-langkah berikutnya setelah keputusan ini, tentu adalah skk migas ditugaskan untuk melakukan evaluasi aset yang ada di blok Mahakam apakah itu surface facilities dan subsurface facilities. Ini ditugaskan SKK Migas melakukan evaluasi. Dilanjutkan dari migas dan SKK Migas mempersiapkan alih kelola, data,akses dan sebagainya,” tutur Wirat.
Ketiga, lanjut Wirat, mulai pembahasan term and condition (syarat dan ketentuan) dan ini butuh waktu. Setelah pembahasan term and condition. Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan draft kontrak baru. “Setelah semua disepakati akan dilanjutkan penandatanganan kontrak baru. Seperti dijelaskan menteri penandatanganan kontrak baru akhir tahun ini sudah bisa disepakati,” jelas Wirat.
Seperti diketahui, saat eksplorasi dilakukan pada 1967, cadangan (gabungan cadangan terbukti dan cadangan potensial) minyak dan gas bumi di Blok Mahakam cukup besar yaitu 1,68 miliar barel minyak per hari, serta gas bumi sebesar 21,2 triliun kaki kubik (TCF).
Setelah mulai berproduksi dari lapangan Bekapai pada 1974, Total dan Inpex telah melakukan produksi dan pengurasan secara besar-besaran cadangan di blok Mahakam dan membuat Indonesia menjadi eksportir LNG terbesar di dunia pada kurun waktu 1980-2000.
Kini setelah selama 40 tahun, sisa cadangan terbukti dan potensial minyak Mahakam saat ini diperkirakan hanya tersisa sebesar 185 juta barel dan cadangan gas diperkirakan sebesar 5,7 TCF. Pada akhir masa kontrak di 2017, diperkirakan masih tersisa cadangan minyak sebesar 131 juta barel dan cadangan gas sebanyak 3,8 TCF yang bisa dieksploitasi Pertamina. (HN)